Spanyol 0 - 2 Chile,

PIALA DUNIA 
Kamis,  19 Juni 2014 • 02:00 WIB
Estadio Jornalista Mário Filho (Maracanã), Rio de Janeiro, Rio de Janeiro
Wasit: M. Geiger

(Grup B)
Spanyol 0 - 2 Chile  
(T. Cahill 21', M. Jedinak 54' A. Robben 20', R. van Persie 58', M. Depay 68' )

Australia Dipaksa Menyerah 2 - 3 oleh Belanda

PIALA DUNIA 
Rabu,  18 Juni 2014 • 23:00 WIB
Estádio José Pinheiro Borba (Beira-Rio), Porto Alegre, Rio Grande do Sul
Wasit: D. Haïmoudi

(Grup B)
Australia 2 - 3 Belanda  
(T. Cahill 21', M. Jedinak 54' A. Robben 20', R. van Persie 58', M. Depay 68' )



Berlangsung seru dengan permainan terbuka, Belanda berhasil memenangi perlawanan Australia lewat skor tipis 3-2, dalam lanjutan Grup B Piala Dunia 2014, Kamis (19/6) dini hari WIB.

Sempat unggul terlebih dahulu melalui gol khas Arjen Robben, tim asuhan Louis Van Gaal malah sempat tertinggal 2-1, lewat permainan heroik Australia. Untungnya kualitas berbicara, karena Belanda mampu mengakhiri laga lewat skor dramatis 3-2.

Babak Pertama
Babak pertama berlangsung alot. Australia yang di laga pertama kalah oleh Cili, begitu memperlihatkan nafsu mereka untuk meraih kemenangan di laga ini. Sementara Belanda yang secara luar biasa membantai Spanyol sebelumnya, tampak tampil elegan penuh kesabaran sembari membaca permainan.

Peluang pertama diperoleh Mark Bresciano di menit ke-16. Melakukan tembakan dari depan kotak penalti, namun sepakannya masih bisa diblok oleh Stefan De Vrij dan hanya menghasilkan sepak pojok. Robin van Persie membalasnya dua menit berselang. Memanfaatkan tendangan bebas Arjen Robben, tandukannya yang membelakangi gawang masih lemah dan bola yang meluncur dengan nyaman diamankan oleh Ryan.

Petaka kemudian mendatangi Negeri Kanguru pada menit ke-20. Aktornya adalah Robben yang melakukansolo-run dari tengah lapangan, yang kemudian diakhirnya lewat sepakan indah dan membawa Belanda unggul 1-0.

Hebatnya, respons cepat langsung diperlihatkan Jedinak cs pasca gol Si Kaki Kaca. Menggunakan cara yang luar biasa, karena mereka kemudian menyamakan keadaan menjadi 1-1 lewat gol first-time Tim Cahill, memanfaatkan umpan Ryan McGowan. Sejauh ini, mungkin gol mantan pemain Everton inilah yang terbaik di Piala Dunia 2014.

Motivasi Australia untuk meraih keunggulan makin menebal pasca gol Cahill. Terus mendominasi total penguasaan bola hingga 57 persen, peluang terbaik dimiliki Bresciano lewat sepakan melebarnya di menit ke-31. Kedudukan 1-1 pun tidak berubah hingga wasit meniup peluit panjang tanda turun minum.

Babak Kedua
Paruh kedua menyajikan permainan yang begitu menarik. Permainan terbuka dengan jual beli serangan di antara kedua tim jadi warna indah. Australia memulainya dengan dominasi permainan yang masih sama seperti di babak pertama.

Baru berjalan selama delapan menit, The Socceroos langsung membuka keunggulan melalui sepakan penalti Mile Jedinak, hasil handball Daryl Janmaat di kotak terlarang. Eksekusi tendangan penalti dari Jedinak memperdaya penjaga gawang Jesper Cillessen yang bergerak ke arah kiri sedangkan bola masuk ke pojok kanan gawang. Australia unggul 2-1!

Drama pertandingan kemudian berlanjut. Hanya empat menit setelah gol Jedinak atau tepatnya di menit ke-58. Sang kapten, Van Persie, sukses menyetarakan keadaan. Menerima umpan Memphis Depay, striker Manchester United itu lolos dari jebakan offside yang kemudian berhasil menggetarkan jala gawang yang dikawal oleh Ryan. Kedudukan berimbang 2-2.

Sang pemberi assist, kemudian mencatatkan namanya di papan skor, sekaligus membalikkan keadaan menjadi 3-2 pada menit ke-68. Secara luar biasa, tembakan Depay dari jarak 38 yard berhasil menembus jala Ryan dengan mantap. Skor pun berubah 3-2 untuk De Oranje!

Seakan kehilangan arah karena tertinggal, Australia meredup. Belanda kemudian membabi buta dengan ganti mendominasi permainan lewat gelombang serangnnya. Berturut-turut, Wesley Sneijder, Robben, dan Nigel De Jong melepaskan tembakan keras ke gawang The Yellow-Green. Beruntung, Ryan tampil cemerlang dengan serangkaian penyelamatannya.

Angin serangan ternyata tak berubah hingga 90 menit usai. Belanda pun mengakhiri laga lewat skor dramatis 3-2, sekaligus mantap berdiri di puncak Grup B dengan poin sempurna.

Susunan Pemain
Australia: Ryan, Davidson, Cahill, Spiranovic, Leckie, Oar, Jedniak, McKay, McGowan, Wilkinson, Bresciano.

Belanda: Cillessen, Vlaar, De Vrij, M.Indi, Blind, De Jong, Janmaat, De Guzman, Van Persie, Sneijder, Robben.


Rusia Ditahan Korea Selatan dengan Skor 1 - 1

PIALA DUNIA 
Rabu,  18 Juni 2014 • 05:00 WIB
Arena Pantanal, Cuiabá, Mato Grosso
Wasit: N. Pitana

(Grup H)
Rusia 1 - 1 Korea
(A. Kerzhakov 74' Keun-Ho Lee 68' )

Rusia ditahan imbang 1-1 oleh Korea Selatan, Rabu (18/6) pagi, dalam laga Grup H Piala Dunia 2014. Paruh pertama berjalan dengan ketat di tengah lapangan, minim ancaman dan laga pun terkesan menjemukan. Namun di empat puluh lima menit selanjutnya, kedua tim tampil eksplosif dan rajin bertukar serangan. Dua gol pun tercipta di paruh kedua.

Gol pertama dicetak oleh Lee Keun-Ho dengan sepakan jarak jauh. Bola sebenarnya mengarah tepat ke kiper Igor Akinfeev, tapi ia gagal mengantisipasinya dan bola malah masuk ke gawang. Sementara itu, gol balasan Rusia dicetak oleh penyerang veteran, Alexander Kerzhakov, di tengah-tengah kemelut depan gawang Korsel.

Babak pertama
Rusia dan Korea Selatan sama-sama menunjukkan permain berkelas di lapangan tengah. Ketika membawa bola, mereka mampu menjaganya dengan baik dan tidak mudah direbut. Kedua tim juga mampu menunjukkan ketenangan dan disiplin luar biasa saat bertahan. Sebagai akibatnya, laga kurang menarik dan minim peluang pun dipertontonkan. Hal ini tercermin pada statistik yang menunjukan hanya terjadi satu tembakan ke gawang.
Kendati begitu, taktik pertahanan rapat Fabio Capello harus terancam dua kali karena aksi Son Heung Min. Di sepuluh menit pertama, penyerang Bayer Leverkusen ini melakukan dribel llincah, menusuk ke tengah, dan melepas tembakan kaki kanan. Sayang, bola tak menemui target.

Hal yang sama kembali dilakukan Son di lima menit terakhir. Mendapat umpan akurat dari Park Chu-Yong, penyerang muda ini meliuk ke depan kotak penalti dan mendapat ruang tembak. Ia pun melepas tembakan keras dengan kaki kanannya, tapi bola malah melambung tinggi ke arah para fan. Dua penyelesaian buruk dari Son, menyia-nyiakan dua kesempatan emas.

Sementara itu, hampir di sepanjang babak pertama laskar Capello tak mendapat peluang bersih. Satu sepakan ke gawang mereka pun terjadi lewat tendangan bebas dari jarak yang sangat jauh, yang mampu diantisipasi Jung Sung-Ryong dengan mudahnya.

Babak kedua
Permainan yang lebih terbuka tersaji di babak kedua. Viktor Fayzulin melepas sepakan keras dari luar kotak penalti yang hanya mampu ditepis oleh Sung-Ryong, menghasilkan sepak pojok. Rusia pun kembali mengancam lewat kesempatan ini, seiring Vasilis Berezutskiy menanduk bola. Belum mengarah ke target memang, tapi Rusia mulai mendapatkan tempo mereka.

Korsel tak mau kalah, mereka ikut melepas sepakan jarak jauh lewat Ki Sung-Yeung. Bola sudah mengarah ke gawang, tapi Igor Akinfeev mampu menghalaunya walau gagal menangkap dengan sempurna.

Setelah dua momen ini, Korsel dan Rusia rajin melakukan transaksi serangan. Capello memasukkan Alan Dzagoev dan Alexander Kerzhakov untuk menambah daya gedor, sementara Korsel manurunkan Lee Keun-Ho.
Siapa sangka, ternyata Korsel malah membobol Rusia lebih dulu di menit 68. Pemain pengganti, Lee Keun-Ho, melepas sepakan jarak jauh ke arah Akinfeev. Malang bagi sang kiper, ia tampak belum siap dan bola yang datang ke arahnya gagal diantisipasi dengan sempurna, naik, dan masuk ke gawangnya sendiri. Reflek yang buruk dari Akinfeev pun membawa Korsel unggul.

Enam menit berselang, Rusia mampu mengejar defisi satu gol mereka lewat pemain penggantu juga. Terjadi kemelut di kotak penalti usai Dzagoev melepas tembakan yang hanya mampu dipentalkan oleh Sung-Ryong. Bola pun menggeliat liar dan akhirnya jatuh ke kaki Kerzhakov. Penyerang veteran ini langsung mengoyak jala Korsel dan menyamakan kedudukan.

Wasit memberikan tambahan waktu empat menit, tapi tak ada yang mampu memaksimalkannya dan mencetak gol. Hasil imbang 1-1 pun harus ditelah kedua tim dan Fabio Capello gagal merayakan ulang tahun ke-68 dengan kemenangan. Kedua tim pun kini mengisi peringkat 2 dan tiga di Grup H Piala Dunia 2014.

SUSUNAN PEMAIN
Rusia: Akinfeev, Ignashevich, Glushakov, Kokorin, Berezutskiy (c), Shatov, Zhirkov, Samedov, Fayzulin, Eshchenko, Kombarov.

Korea Selatan: Jung Sung-Ryong, Yun Suk-Young, Kim Young-Gwon, Son Heung-Min, Park Chu-Young, Lee Young, Koo Ja-Cheoi (c), Han Kook-Young, Ki Sung-Yueng, Lee Chung-Yong, Hong Jeong-Ho. 


Brasil Menahan Imbang Meksiko Tanpa Goal

PIALA DUNIA 
Rabu,  18 Juni 2014 • 02:00  WIB
Estádio Governador Plácido Aderaldo Castelo, Fortaleza, Ceará
Wasit: C. Çakιr

(Grup A)
Brasil 0 - 0 Meksiko  
(........)





Brasil harus menunda impian mereka untuk memastikan kelolosan ke babak 16 besar setelah hanya mampu bermain imbang 0-0 melawan Meksiko di laga kedua Grup A Piala Dunia 2014, Rabu (18/6) dini hari WIB.

Bermain di Estadio Castelão yang dipadati puluhan ribu suporter berbaju kuning, Neymar dkk justru menemui jalan buntu meski tampil lebih dominan ketimbang lawannya itu.

Dengan hasil ini, maka posisi sang tuan rumah di tabel klasemen tetap tidak berubah selagi mereka yang masih menghuni urutan teratas berkat koleksi empat poin. Sementara itu, perolehan satu angka di partai ini menempatkan Meksiko di urutan kedua dengan nilai sama seperti Brasil.

Babak Pertama
Serangan perdana di pertandingan ini dibangun oleh Meksiko melalui umpan silang dari sisi kanan di menit ketiga. Dengan mengerahkan dua striker ke lini pertahanan Brasil, kesempatan yang didapat El Tricolortersebut tak berujung gol lantaran bisa dihalau Thiago Silva.

Setelah itu, tim tuan rumah tampil dominan dengan menguasai permainan. Di menit ke-11, Fred bahkan mampu mengancam melalui sontekannya menyusul umpan dari Oscar, namun hakim garis sudah mengangkat bendera pertanda offside terlebih dahulu.

Sebelum 20 menit, jalannya pertandingan terbilang keras, yang mana bisa dibuktikan dengan banyaknya pelanggaran yang dihasilkan kedua kubu. Untuk urusan satu itu, Meksiko melanggar pemain Brasil sebanyak tujuh kali selagi Selecao yang mengasari lawan sebanyak tiga kali.

Pasukan Miguel Herrera yang lebih banyak tertekan bukannya tanpa peluang. Di menit ke-23, gelandang Hector Herrera nyaris saja membuka skor andai tendangan kerasnya dari luar kotak penalti tidak ditepis Julio Cesar. Begitu pun Brasil, mereka juga hampir memecah kebuntuan empat menit sebelum setengah jam jika peluang emas yang dihasilkan Neymar melalui sundulan kepala tidak dihalau Guillermo Ochoa.

Merasa mendapati jalan buntu, seorang Marcelo bahkan sampai maju ke depan untuk membantu penyerangan. Dengan mendapatkan kesempatan selagi tak terkawal, penggawa Real Madrid itu melancarkan tendangan jarak jauh di tujuh sebelum turun minum, yang tak juga membuahkan hasil sebagaimana babak pertama yang kemudian disudahi.

Babak Kedua
Di babak kedua, pelatih Luiz Felipe Scolari memutuskan untuk menarik keluar Ramires dan menggantinya dengan Bernard. Selang tak berapa lama setelah dimasukkan, pemuda berusia 21 tahun itu memberi kontribusinya dengan melepaskan umpan silang ke jantung pertahanan yang ditujukan ke Neymar. Akan tetapi, Francisco Rodriguez berada di posisi yang tepat untuk mementahkan peluang tersebut.

Usai terancam, Meksiko lantas mencoba peruntungannya untuk balik menekan. Di menit ke-53, Andres Guardado melakukan tembakan jarak jauh dalam rangka membidik gawang Cesar, tapi kesempatan tersebut bisa digagalkan David Luiz yang menutup arah tendangannya.

Bak mendapat angin segar, Meksiko yang tampil dengan seragam merah-hitam malah berhasil menguasai permainan. Lebih dari itu, berulang kali eksekusi spekulasi dari barisan gelandang mereka kerap merepotkan Cesar, yang terpaksa jatuh bangun untuk mengamankan gawangnya.

Lantaran tak kunjung menemui hasil, Scolari kemudian mengganti Fred dengan Jo untuk menghidupkan permainan di 20 menit tersisa. Akan tetapi, bintang muda Neymar justru lebih banyak mencuri perhatian sebagaimana ia yang hampir berhasil menjebol gawang Ochoa melalui tendangan volinya dari dalam kotak penalti.

Di pihak lawan, pelatih Herrera juga melakukan pergantian striker dengan menarik keluar Oribe Peralta dan memasukkan Javier ‘Chicharito’ Hernandez. Meski kedua kubu mengerahkan segala upaya yang dimiliki di menit-menit tersisa, tetap saja tidak ada gol yang berhasil disaksikan para penonton di Estadio Castelão.

Belgia 2 - 1 Aljazair, Titik Balik di 20 Menit Terakhir.

PIALA DUNIA 
Selasa,  17 Juni 2014 • 23:00  WIB
Estádio Governador Magalhães Pinto, Belo Horizonte, Minas Gerais
Wasit: M. Rodríguez

(Grup H)
Belgia 2 - 1 Aljazair  
(M. Fellaini 70', D. Mertens 80' S. Feghouli 25')


Digadang-gadang sebagai calon tim kuda hitam di Piala Dunia 2014, Belgia sempat kewalahan membawa status tersebut ketika melawan Aljazair dalam partai pembuka Grup H, Rabu (18/6) dini hari WIB. Namun pada akhirnya, Rode Duivels sukses melakoni comeback gemilang atas wakil Afrika tersebut dan menang 2-1.

Dalam laga yang dilangsungkan di Estadio Mineirao, Belo Horizonte tersebut, Belgia tertinggal lewat gol penalti Sofiane Feghouli di menit 24. Namun Marouane Fellaini dan Dries Mertens, yang baru dimasukkan Marc Wilmots di babak kedua, masing-masing mampu melesakkan gol di menit 70 dan 80 untuk membalikkan keadaan.

Babak Pertama
Kedua tim tampil tak terlalu ngotot di 15 menit pertama. Baik Belgia dan Aljazair masih tampil berhati-hati sehingga gagal menciptakan peluang berarti. Barulah di menit 19 laga mulai terlihat menarik ketika Riyad Mahrez merangsek dari sisi kiri sebelum tembakannya melebar. Belgia lalu membalas dua menit kemudian ketika sepakan keras Axel Witsel dari luar kotak penalti masih bisa ditahan oleh kiper Aljazair, Rais M'Bolhi.

Belgia yang tampil dominan, tiba-tiba terhenyak di menit 24 setelah Jan Vertonghen kedapatan melanggar Sofiane Feghouli di kotak terlarang ketika sedang mencoba menyambut crossing dari sayap kiri. Akibatnya, wasit menunjuk titik putih dan memberi kartu kuning kepada bek kiri Belgia tersebut. Feghouli sendiri menjadi eksekutor penalti ini dan dengan tenang pemain asal Valencia ini memperdaya Thibaut Courtois.

Sebagai catatan, ini adalah gol pertama Aljazair di Piala Dunia sejak terakhir kali melakukannya 28 tahun lalu ketika Djamel Zidane mencetak satu-satunya gol Aljazair melawan Irlandia Utara di di Piala Dunia 1986 - membuat para pemain dan fans Aljazair bersuka ria menyambut gol langka ini. Mereka pun semakin percaya diri menghadapi gempuran serangan yang digalang para pemain Belgia.

Tercatat Belgia menciptakan tiga peluang yang masih mentah. Witsel kembali melepas tembakan spekulasi dari luar kotak yang masih bisa ditangkis oleh M'Bolhi. Berikutnya, tendangan bebas nan keras dari Vertonghen di menit 40 juga masih melambung. Dan menjelang turun minum, kembali M'Bolhi menjadi penyelamat Aljazair setelah sukses menahan tendangan jarak dekat Nacer Chadli. Skor 1-0 pun tetap bertahan.

Babak Kedua
Masuknya Dries Mertens langsung menambah daya dobrak Belgia. Gelandang serang Napoli ini langsung mengkreasikan banyak peluang berbahaya seperti ketika sepak pojoknya mampu ditanduk Witsel namun masih melebar. Mertens kembali beraksi lewat dribelnya dari sisi kanan, namun masih bisa dihadang M'Blohi. Tendangan bebas yang dikirimkan Mertens ke kotak penalti juga beberapa kali membuat pertahanan Aljazair kewalahan.

Aljazair yang terus tertekan tetap tampil tenang, bahkan mereka beberapa kali membahayakan gawang Courtois lewat serangan balik dan melalui situasi bola-bola mati. Seperti misalnya sundulan Medjani dan Rafik Halliche yang masih menyamping dari gawang. Belgia sendiri mendapat peluang terbaiknya di menit 68 ketika pemain pengganti Divock Origi sukses mendapat umpan terobosan di kotak penalti. Sayang, sepakannya masih bisa diblok dengan cemerlang oleh M'Bolhi.

Strategi bertahan total yang diterapkan pelatih Aljazair asal Bosnia-Herzegovina, Vahid Halilhodzic, akhirnya runtuh juga di menit 70. Umpan silang Kevin De Bruyne dari sayap kiri mampu ditanduk secara terarah oleh Marouane Fellaini, yang baru masuk lapangan lima menit. M'Bolhi yang sudah berjibaku tetap tak mampu menghalangi bola masuk ke gawangnya. Belgia mampu menyamakan skor dan pada sepuluh menit kemudian mereka akhirnya benar-benar memimpin.

Lewat serangan balik, Hazard memberikan umpan cerdik kepada Mertens yang berlari dari sisi lapangan satunya. Tanpa ampun, Mertens melepas tendangan keras untuk menggetarkan gawang Aljazair. Belgia berbalik unggul! Tak lama berselang, Fellaini nyaris memperbesar keadaan menjadi 3-1, namun sundulannya masih bisa ditepis oleh M'Bolhi. Hingga tambahan waktu tiga menit, skor 2-1 untuk kemenangan Belgia tidak berubah.

Susunan Pemain:
Belgia : Courtois, Alderweireld, Kompany, Van Buyten, Vertonghen, Witsel (Mertens 46'), Dembele (Fellaini 65'), Chadli, De Bruyne, Hazard, Lukaku (Origi 58').

Aljazair : M'Bolhi, Ghoulam, Bougherra, Halliche, Feghouli, Medjani (Ghilas 84'), Bentaleb, Soudani (Slimani 66'), Taider, Mahrez (Lacen 71'), Mostefa. 



Ghana Kalah Tipis 1 - 2 dari Amerika Serikat

PIALA DUNIA 
Selasa,  17 Juni 2014 • 05:00   WIB
Arena das Dunas, Natal, Rio Grande do Norte
Wasit: J. Eriksson

(Grup G)
Ghana 1 - 2 Amerika Serikat  
(A. Ayew 82'  C. Dempsey 1', J. Brooks 86')


Amerika Serikat sukses mendulang angka penuh pada laga perdana mereka di Grup G Piala Dunia 2014 usai memetik kemenangan 2-1 dalam duel yang berlangsung dramatis di di Arena das Dunas, Selasa (17/6).
Pada laga ini, pelatih Amerika Serikat Jurgen Klinsmann menurunkan skuat yang pernah mengalahkan Nigeria dalam pertandingan persahabatan. Sedangkan pelatih Ghana Kwesi Appiah membangkucadangkan Michael Essien.
Hasil ini membuat Amerika Serikat menempati peringkat kedua di bawah Jerman yang di laga sebelumnya menggasak Portugal 4-0. Sedangkan Ghana berada di peringkat ketiga.

Babak pertama
Amerika Serikat langsung menggebrak pertahanan Ghana setelah wasit meniupkan peluit kick-off. Kejutan diberikan tim Paman Sam lewat gol cepat Clint Dempsey ketika laga baru berjalan 30 detik.
Dempsey merangsek pertahanan Ghana yang belum siap menghadapi serbuan Amerika Serikat. Pemain Fulham ini kemudian melepaskan tendangan kaki kiri mendatar yang tak bisa dibendung penjaga gawang Adam Kwarasey.
Kecolongan gol cepat Dempsey, Ghana memperbaiki organisasi permainan, dan melakukan tekanan ke pertahanan Amerika Serikat. Namun lini belakang lawan tampil solid, sehingga tak mudah mendekati kotak penalti.
Kendati demikian, Amerika Serikat masih bisa mengancam lewat Jozy Altidore, hanya saja belum membuahkan hasil. Tapi Altidore terpaksa ditarik keluar akibat mendapat cedera pada menit ke-24.
Peluang diperoleh Christian Atsu untuk menyamakan kedudukan. Sayangnya, tendangan melengkung Atsu masih belum menemui sasaran pada menit ke-28. Beberapa saat kemudian, giliran Asamoah Gyan yang mengancam kiper Tim Howard. Tapi tendangannya bisa dihalau.

Babak kedua
Ghana yang tertinggal satu gol mencoba membongkar pertahanan Amerika Serikat dengan permainan ofensif. Kembali pertahanan solid tim besutan Klinsmann ini membuat The Black Pearls menemui jalan buntu.
Setelah menemui jalan buntu, Ghana memasukkan Kevin-Prince Boateng untuk meningkatkan daya gempur, dan menarik keluar Jordan Ayew yang tidak terlalu efektif di laga ini. Kehadiran Boateng memberikan perubahan dalam permainan Ghana.
Serangan bertubi-tubi dilancarkan Ghana, dan mereka mendapatkan peluang melalui Gyan, tapi tidak membuahkan hasil. Penggawa Amerika Serikat tampil disiplin dalam menjaga pertahanan mereka.
Kebuntuan Ghana akhirnya terpecahkan pada menit ke-82. Kerjasama apik Ghana membuahkan hasil manis ketika Andre Ayew memaksa Howard memungut bola dari jalanya usai menerima umpan tumit dari Jordan Ayew. Gol ini memicu semangat pemain Ghana.
Namun selang empat menit kemudian, John Brooks mendatangkan mimpi buruk bagi Ghana. Berawal dari sepak pojok, tandukan Brooks tidak bisa dibendung Kwarasey, dan skor 2-1 bertahan hingga peluit panjang ditiupkan wasit. 





Iran 0 - 0 Nigeria, Hasil Imbang Tanpa Goal Di Piala Dunia 2014

PIALA DUNIA 
Selasa,  17 Juni 2014 • 02:00   WIB
Estádio Joaquim Américo Guimarães, Curitiba, Paraná
Wasit: jhon_

(Grup F)
Iran 0 - 0 Nigeria  
()



Iran dan Nigeria sama-sama memetik satu poin usai bermain imbang 0-0 di Curitiba pada laga pertama mereka di Grup F Piala Dunia 2014, Selasa (17/6) dinihari WIB.

Kendati tampil lebih dominan, skuat Elang Super gagal membongkar pertahanan rapat Team Melli dan pada akhirnya laga ini menjadi pertarungan pertama yang berkesudahan tanpa gol dalam turnamen di Brasil.

Menyusul hasil ini, kedua tim berdiri beriringan di posisi runner-up dan ketiga grup di bawah Argentina, dengan Bosnia-Herzegovina masih menjadi juru kunci.

Babak Pertama

Nigeria yang berinisiatif menekan di menit-menit awal langsung memperoleh peluang untuk membuka angka melalui aksi Victor Moses, namun sepakan rendahnya masih gagal menyulitkan kiper Alireza Haghighi.

Menginjak menit ketujuh, Super Eagles sejatinya berhasil menggetarkan jala Iran, akan tetapi gol oleh Ahmed Musa itu tak disahkan wasit Carlos Vera dari Ekuador lantaran sebelumnya sudah terjadi pelanggaran terlebih dahulu.

Nigeria terus menunjukkan dominasi permainan atas sang lawan, namun mereka tak kunjung mampu mengonversinya menjadi sebuah keunggulan skor. Sementara itu, Iran yang banyak tertekan sempat mendapat kesempatan emas untuk mencuri angka. Sayang, tandukan akurat Reza Ghoochanneijhad menyongsong tendangan sudut Ashkan Dejagah kandas oleh penyelamatan hebat Vincent Enyeama.

Sampai interval, kedua tim masih bermain sama kuat dengan skor kacamata.

Babak Kedua

Berbeda dengan di paruh awal, kali ini Team Melli yang berusaha menggebrak, dengan Ghoochanneijhad melepaskan tembakan kaki kiri yang masih melebar tipis saja di sisi kanan gawang Enyeama.

Tidak lama berselang, gantian Nigeria mengancam kembali via eksekusi tendangan bebas dari Ramon Azeez, namun percobaannya terlalu mudah untuk diantisipasi oleh Haghighi.

Jual-beli serangan lebih banyak terjadi di babak kedua ini dengan Iran menunjukkan peningkatan performa buat mengimbangi tekanan lawan mereka dari Benua Afrika. Di menit 63, kembali menebar ancaman dengan sepakan spekulatif dari jarak jauh, sementara kesempatan sangat bagus menghampiri Nigeria sesaat kemudian lewat sundulan melebar Shola Ameobi.

Dominasi permainan Super Eagles kembali kentara memasuki seperempat jam terakhir laga. Tetapi peluang-peluang dari Ogenyi Onazi, Peter Odemwingie, dan Ameobi seluruhnya berakhir percuma, sedangkan Iran tampak cukup puas menjaga skor imbang sampai pertandingan kelar.

Pada akhirnya, kedua tim berbagi satu angka untuk mengawali petualangan mereka di Brasil.

Jerman Melumat Portugal 4 - 0

PIALA DUNIA 
Senin,  16 Juni 2014 • 23:00  WIB
Itaipava Arena Fonte Nova, Salvador, Bahia
Wasit: M. Mažić

(Grup G)
Jerman 4 - 0 Portugal  
(T. Müller 12', 45'+, 78', M. Hummels 32'')




Jerman mengawali petualangan mereka di Piala Dunia 2014 dengan meyakinkan ketika berhasil menumbangkan lawan terberat di Grup G, Portugal, dengan skor telak 4-0 pada Selasa (17/6) dini hari WIB. Thomas Muller menjadi bintang di laga ini lewat hat-trick yang diselingi gol Mats Hummels.
Bermain di Arena Fonte Nova, Salvador, Die Mannschaft yang mengandalkan Muller sebagai penyerang palsu sudah mampu unggul 2-0 ketika Pepe mendapat kartu merah setelah bersitegang dengan penyerang Jerman tersebut. Bermain dengan sepuluh pemain, Seleccao akhirnya harus mengakhiri laga dengan kebobolan dua gol tambahan dari Muller. 

Babak Pertama
Di tengah cuaca terik di Salvador, kedua tim mampu memperagakan permainan agresif sejak kick-offdilangsungkan. Sundulan Mario Gotze nyaris berbuah hasil di menit kedua sebelum Portugal langsung membalas lewat dua peluang emas melalui kaki Hugo Almeida dan Cristiano Ronaldo yang masih bisa ditahan oleh Manuel Neuer. Belum genap sepuluh menit, kiper Rui Patricio melakukan blunder ketika salah mengoper di area pertahanannya. Beruntung, sepakan Sami Khedira dari jarak jauh masih menyamping tipis.
Peluang demi peluang bertubi-tubi ini akhirnya berbuah gol ketika Jerman melakukan serangan di menit 11 ketika Mario Gotze tampak dijatuhkan oleh Joao Pereira di kotak terlarang. Sempat ada protes dari pemain Portugal, namun wasit tetap menunjuk titik putih dan memberi kartu kuning kepada bek kanan Portugal itu. Thomas Muller yang menjadi eksekutor penalti mampu melaksanakan tugasnya dengan baik setelah sepakan keras kaki kanannya gagal dihadang Patricio. Jerman unggul cepat.
Di menit 25, tendangan terukur Nani dari luar kotak penalti masih melayang tipis di atas mistar gawang Jerman. Di saat Portugal mengincar gol penyama inilah Jerman malah melebarkan keunggulan di menit 32 tatkala Mats Hummels sukses menanduk sepak pojok Toni Kroos. Tertinggal 2-0, Portugal lalu membuat dua peluang beruntun lewat Fabio Coentrao dan pemain pengganti Eder, namun masih belum tepat sasaran.
Justru petaka yang didapat pasukan Paulo Bento ketika Pepe bertindak ceroboh di menit 37. Ketika berduel dengan Muller, Pepe tampak mencengkeram muka penyerang Jerman itu dengan tangannya. Tak cukup, bek Real Madrid ini lalu menandukkan kepalanya ke arah Muller sehingga memicu keributan di antara kedua pemain. Akibatnya, wasit Milorad Mazic asal Serbia langsung menarik kartu merah kepada Pepe.
Dalam kondisi tertinggal, Portugal harus bermain dengan sepuluh pemain. Tentu saja hal ini dimanfaatkan Jerman menjelang babak pertama berakhir untuk semakin menjauhkan keadaan. Berawal dari crossingKroos yang gagal dihalau sempurna oleh Bruno Alves, Muller mampu merebutnya dan langsung menceploskan bola tanpa bisa dibendung Patricio. Gawang Portugal pun bergetar untuk ketiga kali dan memasuki ruang ganti dengan lesu.

Babak Kedua
Tak seperti sepuluh menit awal di babak pertama yang berlangsung cepat, tempo permainan di babak kedua berjalan lebih lambat. Meski demikian, tak menghalangi kedua tim untuk sama-sama tampil menyerang. Di menit 51 misalnya, Jerman nyaris membuat Portugal kian merana ketika Mesut Ozil mampu lolos dari jebakan off-side dan tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Patricio. Namun, sepakan Ozil masih bisa ditepis secara gemilang oleh kiper Portugal itu.
Semenit kemudian, Portugal mendapat peluang bagus ketika Ronaldo sukses memberikan umpan terobosan berbahaya ke area pertahanan Jerman, sayang Nani dan Coentrao yang mengejar bola tersebut malah saling berebut dan bertabrakan sehingga menguaplah peluang tersebut. Coentrao sendiri mengalami kesialan di menit 64 ketika otot pahanya tertarik ketika mencoba mengejar bola. Ia pun terkapar di lapangan dan terpaksa ditarik keluar.
Jerman kembali menyia-nyiakan peluang di menit 69. Berawal dari serangan balik, Andre Schurrle menyodorkan umpan silang mendatar kepada Gotze di kotak penalti. Sayang, sepakan gelandang Bayern Munich ini masih bisa diblok Bruno Alves. Terus tertekan, Portugal enggan menyerah dan mereka hampir mendapatkan hasil ketika Eder tampak dilanggar di kotak penalti ketika mencoba mengambil bola muntah Ronaldo. Protes keras dilancarkan kapten Portugal itu, namun wasit tetap melanjutkan pertandingan.
Dan pada menit 78, Jerman sanggup menambah pundi-pundi golnya. Kembali, Muller mencatatkan namanya di papan skor setelah sukses menyambar bola liar dari crossing dari Schurrle yang gagal diantisipasi Patricio. Ini adalah hat-trick pertamanya bersama timnas sekaligus trigol perdana di Piala Dunia 2014. Di masa injury time, sepakan bebas Ronaldo masih bisa ditepis Neuer sebelum laga akhirnya benar-benar berakhir.

Susunan Pemain:
Jerman (4-2-3-1): Neuer; Boateng, Hummels (Mustafi 73'), Mertesacker, Höwedes; Lahm, Khedira; Özil (Schurrle 63'), Kroos, Götze; Müller (Podolski 82').
Portugal (4-3-3): Patricio; Pereira, Pepe, Alves, Coentrao (A. Almeida 65'); Meireles, Veloso (R. Costa 46'), Moutinho; Nani, Almeida (Eder 28'), Ronaldo.